Gumi Sasak dalam Sejarah
BAB I
PENDAHULUAN
Gumi Sasak merupakan sebuah tempat bagi
orang-orangSasak menggantungkan harapan dan kehidupannya. Di tanahtersebut, orang-orang Sasak melakukan serangkaian
proseskehidupan dari generasi ke generasi
dan melahirkan bagian-bagian penting yang harus diketahui oleh generasi
mudanya. Kesuburantanahnya mampu menopang kehidupan orang-orang Sasak
karenasumber air yang mengalir dari gunung Rinjani secara
terus-menerus,sehingga menjadi berkah tersendiri bagi orang-orang Sasak.
Dari beberapa catatan dan informasi, asal-usul suku
Sasak yang mendiami pulau Lombok adalah ras Mongoloid di AsiaTenggara.
Penemuan situs sejarah yang paling penting untuk mengetahui kehidupan prasejarah di Gumi Sasak adalah
penemuan benda-benda arkeologis di
Gunung Piring, Truwai, kecamatan Pujutkabupaten Lombok Tengah. Adapun yang
ditemukan adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit
kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Sumber informasi sejarah lainnya
diperoleh daricerita-cerita rakyat, babad lontar dan peninggalan berupa makammaupun
masjid. Pada saat ini pulau Lombok didiami oleh percampuran antara suku Sasak dengan suku-suku dari Jawa,
Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.
Sebagian kecil lainnya terdapat masyarakat keturunan
China dan Arab.Pada tahap selanjutnya, seiring dengan adanya berbagaimacam
pengaruh dari luar, muncul sebuah aliran kepercayaan yangdisebut Boda. Boda bukanlah agama Budha tetapi
bertumpu padaaanasir Animisme, Dinamisme,
Panteisme, dan Antropomorfisme. Oleh sebab itu, pemujaan dan penyembahan
roh-roh leluhur dan berbagai dewa lokal lainnya merupakan fokus utama dari
praktek keagamaan Sasak-Boda. Sementara agama Budha dan Hindu menjadi
anutan nenek moyang suku Sasak setelah mereka berada di bawah
kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada saat itu kerajaanSriwijaya dan Majapahit memiliki pengaruh
kekuasaan yang meliputiseluruh wilayah nusantara.
Sebagian besar penduduk Gumi Sasak
adalah pemeluk agama Islam, sisanya penganut agama
Hindu, Budha dan sebagian kecil beragama Kristen. Kehidupan antar umat
beragama berjalan rukundan damai. Kegairahan umat Islam dalam menjalankan
kehidupan beragama terlihat dalam membangun tempat peribadatan,
sehinggahampir di seluruh tempat di pulau
Lombok terdapat masjid. Itulahsebabnya pulau Lombok dikenal juga sebagai Pulau
Seribu Masjid.Sebelum penyebaran agama Islam datang ke pulau Lombok,masyarakat
Lombok percaya akan adanya roh-roh nenek moyang,kepercayaan ini disebut
animisme. Selain itu, masyarakat juga percaya bahwa setiap benda memiliki
kekuatan gaib, kepercayaan inidisebut dinamisme. Agama Islam berkembang dengan
cepat di Gumi Sasak karena menggunakan pendekatan tasawuf dalam penyebarannya.
Ajaran Islam tasawuf menjadi suatu
ketertarikanutama bagi masyarakat suku
Sasak karena pada umumnya ajaran inimengajarkan dimensi mendalam dalam
pemahaman ketuhanan dankeagamaan. Ajaran Tasawuf ini pulalah yang kemudian
menjadiacuan umum dalam membentuk sikap dan tindakan (perilaku)masyarakat
Sasak. Di sisi lain pemahaman yang belum mendalamdan adanya pengaruh Hindu memunculkan
Islam Wetu Telu. IslamWetu Telu merupakan sinkretisme (gabungan) dari
ajaran Islam dan Hindu.
Di dalam babad dan lontar,
disebutkan beberapa kerajaanyang pernah ada di pulau Lombok. Diantaranya
adalah: kerajaanDesa Lae', Suwung, Pamatan, Selaparang, Lombok, Mumbul, Pemokong, Bayan, Sokong,
Langko, Penjanggik, Parwa, Kedaro, Karangasem
Lombok (Singasari) dan Mataram. Beberapa kerajaanlainnya meliputi desa-desa
(wilayah) kecil yang disebut Kedatuan.Di masa lalu, kehidupan masyarakat suku
Sasak berada di bawah tekanan kaum penjajah (kerajan Bali, Belanda dan
Jepang)dalam waktu yang sangat lama. Hal yang patut disyukuri kemudianadalah
diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia padatanggal 17 Agustus 1945.
Dalam prosesnya, negara baru Republik Indonesia terus mengalami berbagai,
perubahan bentuk negara,hingga akhirnya kembali lagi ke dalam bentuk Negara
Kesatuan. Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 15
Agustus 1950. Kedua peristiwa itu
merupakan tonggak penting dimana masyarakat Sasak mampu berdiri sebagai
manusia-manusia merdeka seperti anak bangsa lainnya. barang-barang
peninggalan masa lalu, dan hasil penemuan artefak/bukti arkeologis lainnya.
Sementara cerita-cerita rakyat dan babad lontar ini secara keilmuan belum
bisa dijadikan sebagai acuanilmiah untuk mengetahui tentang kebenaran
sebuah peristiwa dalamsejarah.Penemuan-penemuan
di Gunung Piring, desa Truwai kecamatan Pujut,.
Lombok
Selatan oleh Proyek Penggalian danPenelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976
sedikit banyak memberikan gambaran
tentang tata-cara hidup serta sumber bahanmakanan masyarakat suku Sasak masa
larnpau.Adapun penemuan-penemuan tersebut berupa periuk utuh,kereweng, kerangka
manusia,. sisa kulit kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Selain penemuan
arkeologis tersebut, jugaditemukan arca Budha Awalokiteswara, nekara dan batu
nisan yang berhuruf China dan Arab. Penemuan-penemuan tersebut
memberisinyalemen bahwa masyarakat suku Sasak masa lampau telahmenjalin
hubungan yang intens dengan dunia luar. Dari penemuan benda-benda
purbakala di Lombok Selatan dapat disimpulkan bahwakira-kira pada akhir zaman
perunggu, pulau Lombok bagian selatantelah dihuni oleh.sekelompok manusia yang
sama kebudayaannyadengan penduduk di Gua Tabon Vietnam Selatan, penduduk di
PulauPallawan-Filipina, penduduk di Gilimanuk Bali, dan penduduk diMalielo-Sumba.
Menurut Drs. M. M. Sukarto dan Prof. Solheim, guru
besar di Universitas Hawai, kebudayaan di Gunung Piring itutermasuk ke
dalam Shan Huyn Kalanny Tradition. Umum diketahui bahwa manusia purba di Indonesia merupakan jenis homo
sapiens.Terdapat dua ras homo sapiens di Indonesia, yaitu ras Mongoloid danras
Austromelanesoid. Adapun penyebaran kedua ras tersebut :
1. Ras Mongoloid, khusus sub ras Melayu-Indonesia,
tersebar disebagain besar wilayah Indonesia
terutama Indonesia yangterletak di bagian barat dan selatan antara lain
Sumatera, Jawa,Bali, dan Lombok.
2. Ras Austromelanesoid, tersebar
di wilayah Indonesia bagiantimur terutama Irian Jaya dan pulau-pulau sekitamya.
Nenek moyang suku bangsa
Indonesia menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand sampai di
SemenanjungMalaya. Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik mereka datang ke
Nusantara, mendarat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,Bali, Nusa Tenggara termasuk Lombok sampai ke Flores danSulawesi Selatan.Berdasarkan penjelasan di
atas, maka penghuni suku di pulauLombok
berasal dari Asia Tenggara. Adapun kemudian penduduk pendatang
nusantara berasal dari Bali, Sulawesi Selatan, Jawa,Kalimantan, Sumatera,
Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
A. KEHIDUPAN ZAMAN PRASEJARAH DI
GUMI SASAK
Salah satu petunjuk tentang kehidupan masa lampau
adalahadanya berbagai peninggalan, termasuk peninggalan berupa
jejak geologis yang dapat diamati pada bentangan alam. Lokasi
Belongas,Sekaroh dan lokasi sekitarnya merupakan wilayah berbatu
kapur yang kini kurang subur dan ditumbuhi semak-semak
lantana.Ketidaksuburan ini disebabkan oleh kebiftsaan nenek moyang sukuSasak
pada masa meramu yang biasa hidup berpindah-pindah. Nenek moyang suku
Sasak pada awalnya hidup berpindah-pindah dari satutempat ke tempat lainnya
untuk mengumpulkan bahan makanan darihewan dan tumbuhan.Kemudian pada tahap
selanjutnya nenek moyang suku Sasak bermukim (bertempat tinggal)
secara berkelompok. Hidupnya sudahlebih teratur dan membentuk pola-pola
kepemimpinan di tempattinggalnya. Klasifikasi pemukiman masyarakat Sasak
zaman prasejarah terdiri dari pemukiman di daerah pantai dan pemukimandi
daerah pedalaman. Dijelaskan sebagai berikut :
1. Pemukiman di daerah pesisir
pantai. Nenek moyarig kita yang tinggal di pesisir pantai mengambilmakanan
dari pantai dan laut. Bukti tentang kelileradaannyaadanya alat yang ditemukan
seperti jaring (kerakat), alat penangkap cumi-cumi dan adanya sisa kerang.
2. Pemukiman di daerah pedalaman.
3. Nenek moyang kita yang tinggal
di daerah pedalaman (hutan)melqgambil bahan makanannya dari hutan maupun
sungai-sungaiyang ada di dalam hutan. Adapun jenis alat yang telah ditemukandan
kini disimpan di Museum NTB yaitu alat-alat berburu sepertitombak, jaring,
serta kodong ipin yang digunakan untuk menangkap udang dan kodong lindung
yang dipergunakan untuk menangkap
belut.
B. SISTEM
KEPERCAYAAN
Kehidupan menetapmenimbulkan ikatan antaramanusia
dengan alamsekitarnya. Dengan
demikiannenek moyang orang
Sasak (Lombok) percaya bahwasetiap benda memiliki rohyang disebut
kepercayaananimisme.Bukti nenek moyang
orang Sasak percaya adanya roh-rohnenek moyang adalah penemuan situs penguburan
di Gunung Piring yang berada di daerah perbukitan. Menurut mereka, di bukit-bukityang tinggi
tersebutlah roh nenek moyang bersemayam. Selain itu,mereka percaya bahwa setiap
benda memiliki kekuatan gaib. Oleh sebab itu, mereka menyembah dan memuja
roh-roh agar tidak terjadi bencana alam. Salah satu alat upacara yang
dipergunakan oleh nenek moyang orang Sasak adalah nekara. Hal ini terbukti
dengan adanya penemuan nekara di desa Pringgabaya pada tahun 1999. Akan
tetapisangat disayangkan bahwa nekara tersebut rusak pada saat penggalian
materi batu di wilayah tersebut. Nekara yaitu semacamtambur besar,
bentuknya seperti dandang terbalik dan dijadikansebagai benda pusaka, dianggap suci dan dipuja pada waktumengadakan
kegiatan upacara.
Seiring dengan semakin banyaknya pengaruh dari luar,
makaintegrasi kepercayaan lokal dengan luar menimbulkan adanya sinkretisme
dalam ajaran-ajaran yang telah dianut sehingga muncul sistem kepercayaan yang
disebut Boda. Boda merupakan anasir atau unsur dari berbagai kepercayaan.Yaitu
unsur dari animisme, yang percaya bahwa segala sesuatu mempunyai roh, kemudian
dinamisme, yang percaya bahwa setiapmakhluk memiliki kekuatan gaib, juga
antropomorfisme yangmelakukan pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang atau
bendamati, serta politeisme yang percaya terhadap banyak Tuhan.Pengaruh
sinkretisme di dalam kepercayaan Boda ini, masih bertahanhingga pertengahan
abad ke 20 ini, yaitu masih mempercayai adanyakekuatan
makhluk supernatural. Makhluk tersebut antara lain :
1. Betara
Guru yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan
raja-rajaLombok.
2. Bidadari yaitu sebangsa dewi yang hidup di Madya
antaraawang-awang.
3. Bebodo yaitu sebangsa hantu yang berkeliaran bila magrib
tiba,terutama pada malam Jum'at. Itulah sebabnya pada saat-saat itu,anak-anak
dilarang bermain-main. la suka menyembunyikan anak kecil yang diberi makan
ulat. Untuk menemukannya dipukulkan parang buntung.
4. Bake, juga sebangsa hantu yang sangat jahat membuat
manusiasakit. Tempat
tinggalnya dihutan, batu-batu besar dan
pohonkayu yang rindang.
5. Belata, sama halnya dengan bake,
hanya perbedaannya belatamakan orang.
6. Bebai, sejenis makhluk halusyang
kecil, tidak semua orangdapat
melihatnya. Bebaidipelihara oleh selak.
7. Sela', sebenarnya bukanlah makhluk
halus melainkan manusia biasa. Seorang
dapat menjadi sela disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia
dapat menjadi sesuatu sesuaikehendaknya. Ada juga orang menjadi sela' karena
keturunan,demikian juga orang yang beristrikan sela', maka ia menjadi
sela'.Jenis sela' ada dua yaitu : a). Sela'
Beleq, kekuatannya lebih besar dan
lebih hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan. Umumnya memakan bangkai
dan kotoran manusia; b) Sela'
Bunga, hidupnya di angkasa dan
selalu mencari musuhdi malam hari. Sela' bunga tidak memakan makanan yang kotor
seperti halnya sela' beleq.
BAB III
ZAMAN KUNO GUMI SASAK
Pada periode akhir zaman prasejarah, masyarakat
GumiSasak telah mulai mengenal kehidupan secara teratur. Nenek moyangorang
Sasak melakukan hubungan dengan dunia luar sehingga berbagai peralatan
semakin berkembang dengan adanya sating tukar-menukar barang, mulai dari
barang-barang untuk melengkapikebutuhan
hidup sehari-hari hingga perhiasan. Benda-benda darihasil temuan tersebut merupakan kekayaan budaya material yangdapat
menggambarkan tentang aktivitas dan kreativitas kehidupanmasa lalu.Penemuan lain seperti, piring porselin
dan buli-buli,menunjukkan adanya hubungan masyarakat gumi Sasak denganChina.
Piring porselin tersebut diperkirakan berasal dari abad XII Msampai dengan abad
XIII M pada masa Dinasti Sung. Sedangkan buli-buli berasal dari masa
Dinasti Yuan abad XIII M dan XIV M.Selain itu, ditemukan juga kedudeng,
yang biasa dipergunakansebagai perhiasan pada masyarakat desa Bayan.
Hal
ini sangatlah beralasan karena bangsa
China telah menguasai jalur perdaganganlaut. Perdagangan lewat jalur laut
memungkinkan terjadinya arusdagang dalam jumlah besar sehingga barang-barang
yang berasaldari China juga banyak ditemukan di Gumi Sasak.Penemuan batu nisan
yang bertuliskan huruf China dan Arabdi Pringgabaya
masih belum menunjukkan jawaban
yang pasti tentang hubungan China dengan Islam di Gumi Sasak karena
belumadanya kajian secara khusus tentang
hal tersebut.
A. PENGARUH HINDU-BUDHA
Dalam kehidupan yang lebih teratur, nenek moyang
kitamenerima berbagai pengaruh baik yang berasal dari pengaruh agamaBudha
maupun pengaruh dari agama Hindu. Pengaruh Agama Budhatelah dapat diketahui
sejak awal keberadaan kerajaan-kerajaan yangada di Indonesia seperi Kutai,
Tarumanegara dan Sriwijaya. Ketikakerajaan Sriwijaya berkuasa, pulau Lombok
(Gumi Sasak)disebutkan sebagai wilayah kekuasaannya. Adapun wilayah.kekuasaan
Sriwijaya meliputi: Sin-to (Sunda), yang berbatasandengan Yong-ya-lu
(Jenggala); Batas Suchi-ton (Sriwijaya), adalahSuito. Disamping kekuasaan
Yong-ya-lu juga Ta-ban (Tumapel),Pohu-yuan,
Ma-teng (Medang), Hsi-ning, Teng-che, Ta-kang, Huan-ma-chu, Ma-li (Bali)
Niu-lun (Lombok), Tan jung-wu-lo (TanjungPura, Kalimantan), Ti-wu (Timor),
Peng-ya-i (Banggai, Sulawesi),Wa-nu-ku
(Maluku)Bukti konkrit adanya pengaruh agama Budha di Gumi Sasak adalah :
1. Temuan empat buah arca Budha
dari perunggu pada tahun 1960di Lombok Timur tepatnya di Batu Pandang,
kecamatanPringgabaya, Lombok Timur. Keempat patung Budha tersebutkini disimpan
di Museum Nasional Jakarta. Dua di antara patungtersebut dikenal sebagai Tara
dan Awalokiteswara. Menurut Dr.Soekmono, satu diantaranya mirip dengan patung
Budha yangterdapat di candi Borobudur berasal dari abad IX M danX M.
2. Penemuan sebuah genta di Pendua,
desa Sesait, kecamatanGangga Lombok Barat. Genta yang ditemukan terbuat
dari perunggu, bentuknya menyerupai stupa dengan tangkai bagianatas diberi
hias wajra berujung lima. Wajra adalah tanda dewaIndra atau tanda pendeta
Budha.Setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya, maka muncullah kerajaan Majapahit.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan Sriwijaya, diantaranya adalah: serangan
dari Colomandala di India, daerah kekuasaan di Semenanjung Malaya melepaskan diri, munculnya Kertanegara sebagai
raja Singasari yang bercita-cita menyatukan nusantara, serta adanya
ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M.
Kerajaan Majapahit Merupakan kerajaan yang
bercorak Hindu terbesar dan memiliki pengaruh sangat luas di nusantara.Keberadaan pulau Lombok (Gumi Sasak) sendiri tertulis
dalam kitab Negara Kertagama karya Mpu
Prapanca pada zaman kerajaanMajapahit. Nama pulau Lombok disebutnya dalam Sarga
XIII dan XIV dengan perincian sebagai berikut: "Jawa, Sumatera,
Kalimantan,Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi dan IrianJaya.
Sesudah gurun maka sampailah kita ke daerah pulau Lombok Mirah Sasak yang
utama".Sebagai wilayah kekuasaan Majapahit, maka pengaruh agamaHindu
berkembang juga di Gumi Sasak. Hal itu dibuktikan melalui :
1. Temuan Arca Siwa Mahadewa Tahun
1950, di Batu Pandang,Desa Sapit Kecamatan
Pringgabaya, Lombok Timur. Arcatersebut
bergaya Jawa-Tengahan abad IX M.
2. Adanya tradisi (lisan?)
masyarakat Pujut yang menyatakan bahwa asal usul nenek moyang mereka
berasal dari Majapahitmelalui Raden Mas
Mulia. Raden Mas Mulia kawin dengan putriDewa
Agung Putu Alit dari Klungkung bernama Dewi Mas AyuSupraba. Dari Bali, Mas
Mulia berangkat menuju Lombok disertai 17 keluarga dan menetap di Pujut.
B. KERAJAAN TERTUA GUMI SASAK
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Pulau
Lombok pada masa lampau adalah sebagai berikut :
1. Menurut babad Lombok kerajaantertua
di Lombok terletak di desaLae' diperkirakan di sekitar Sambelia. Beberapa
tahun pindah dan membangun negeri baru yang disebut Pamatan di kecamatanAikmel.
Ketika meletusnya gunung Rinjani, penduduk kerajaanini terpencar-pencar antara
lain ada yang ke Batudendengkemudian Suwung yang terletak di sebelah utara
Perigi. Rajanya bernama Batara Indra. Setelah itu lahirlah kerajaan Lombok
yangdipimpin oleh Raden Maspahit.
2. Sumber lain
mengatak°an,bahwasetelah kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentaraMajapahit, Raden Maspahitmelarikan diri ke dalam hutan,dan
sekembalinya tentara ituRaden Maspahit
membangunkerajaan baru yang bernamaBatu Parang yang kemudianterkenal dengan
namaSelaparang.
3. Sumber yang lain lagimengatakan
bahwa pada abad keXIII M disebutkan kerajaanPerigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dariJawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika Majapahit mengirimkan
ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343 M diteruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu Nala untuk menaklukkan
Selaparang. Setelah berhasil ditaklukkan, Gadjah Mada sendiri datang keLombok
yang saat itu dikenal dengan nama Selapawis.Kedatangan Gadjah Mada ke
Lombok ditulis dalam sebuahmemori yang
disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuranSelaparang Hindu, muncul
kerajaan-kerajaan kecil di pulauLombok, diantaranya adalah kerajaan Mumbul yang
berpusat diLabuhan Lombok.
4. Kira-kira pada abad IX M sampai
abad ke XI M di Lombok berdiri satu kerajaan bernama
kerajaan Sasak (diketahui darikentongan perunggu di Punjungan
Tabanan). Mengenai bentuk dan susunan pemerintah kerajaan ini tidak
diketahui dengan pasti.Kentongan tersebut merupakan peringatan kemenangan
NegaraSasak atas Bali yang kira-kira dibuat setelah jaman Anak Wungsu (1077 M).
5. Kerajaan Kedaro, merupakan
kerajaan yang terletak di Belongas,rajanya bernama Ratu Maspanji berasal dari
Jawa, kemudian pindah ke Pengantap dengan nama kerajaan
Samarkaton.Peninggalan kerajaan ini ialah pakaian kerajaan yang disimpanoleh
Amaq Darminah di Belongas. Demikian pula alat-alatupacara seperti gong, saat ini
masih tersimpan di Penujak.Kerajaan ini berakhir ketika terjadi serangan dari
kerajaanLangko yang dipimpin
oleh Patih Singarepa dan PatihSingaulung.
BAB IV
ASAL-USUL NAMA SASAK LOMBOK
A. ASAL NAMA SASAK DAN LOMBOK
Sasak dan Lombok memiliki arti yang beraneka
ragam.Adapun arti Sasak dan Lombok dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Sumber lisan: Sasak, karena
zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat rapat.
2. Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan PengembanganBahasa: Sasak diartikan buluh bambu atau kayu yang
dirakitmenjadi satu.
3. Kitab Negarakertagama
(Decawanana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok Barat disebut
Lombok Mirah danLombok Timur disebut Sasak Adi.
4. Dr. C.H. Goris: "Sasak
berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan Saka = asal). Jadi Orang
Sasak adalah orang yangmeninggalkan negerinya dengan menggunakan rakit sebagaikendaraannya. Orang yang pergi : tersebut dimaksudkan
adalahorang Jawa. Hal ini dibuktikan dengan
adanya silsilahpara bangsawan dan juga hasil sastra digubah dalam bahasa
JawaMadya dan berhuruf Jejawan (huruf sasak) ".
5. Dr Van Teeuw dan P. De Roo De La Faille: "Sasak
berasal dari pengulangan tembasaq
(kain putih) yaitu saqsaq sehinggamenjadi Sasak dan kerajaan Sasak berada di
sebelah barat daya ".
6. Ditjen Kebudayaan Provinsi Bali
: "Di Pujungan Tabanan Baliterdapatsebuah tongtong perunggu yang
dikeramatkan bertuliskan "Sasak dana prihan, srih javanira ".
Tongtong ituditulis setelah Anak Wungsu, sekitar abad ke- 12 M.
7. Dalam babad Sangupati :
"Lombok terkenal dengan nama PulauMeneng (sepi) ".
8. Steven van der Hagen: "Pada
tahun 1603 di Labuan Lombok banyak beras yang
murah dan hampir setiap hari dikirim ke Balisehingga pelabuhan Lombok
dipopulerkan menjadi Lombok".
Sampai
akhir abad ke-19, pulau Lombok terkenal dengannama
Selaparang. Kerajaan ini semula bernama Watu Parangkemudian berubah menjadi
Selaparang. Dalam suatu memoar tentangkedatangan Gadjah Mada di Lombok, waktu
itu pulau Lombok disebut Selapawis (bahasa kawi: sela berarti batu dan
pawis berartiditaklukan). Jadi Selapawis berarti batu yang ditaklukan.
B. SASAK DAN LOMBOK SEBUAH SATU
KESATUAN
Sasak dan Lombok mempunyai kaitan yang erat
sehinggatidak dapat dipisahkan. Keduanya terjalin menjadi satu yang berasaldari kata Sa'sa'Loombo. Kata sa' artinya satu, dan
lombo' artinyalurus. Dengan demikian, Sasak
Lombok berarti satunya lurus atau"satu-satunya kelurusan".Selanjutnya
dijelaskan arti dan makna Sasak Lombok ditinjaudari beberapa segi, antaralain :
1. Segi Bahasa.Bahasa sasak sangat
sederhana, paling banyak hanya terdiridari dua suku kata. Cukup dengan
menambahkan kata "timur" atau"barat", dan "utara"
atau "selatan". Contoh, mamben lauq, mambendeye. Kemudian apabila di
tempaf itu berdiri sebuah pohon, misalnya pohon asam, maka dusun yang
dicarikan nama itu, cukup dinamakandengan "Dasan Bagik" (bagik =
asam),
2. Segi keyakinan dan
bermasyarakat.Suku Sasak bersandar pada Sa'sa' Lombo', sebagai sesuatuyang
diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup dankehidupannya. Adapun
sikap-sikap yang dimaksudkah dalam hidup beragama yaitu : a) Penyerahan diri
kepada Tuhan (Tauhid). "aninya orang yang, b) Taat kepada Tuhan, c) Taat kepada pemerintah, d) Taat kepada orang tua.
Suku sasak sangat teguh memegang apa yang diajarkan kejujuransebelumnya
begitupula dalam hidup bermasyarakat seperti :
a) Penyebaran Islam pada
tingkat permulaan, yang shalat hanya para
mubalig, karena mereka sangat taat dengan ajaran yangsudah diterimanya dari
guru yang pertama tadi. Hal ini terbukti pada masyarakat yang dinamakan
"Islam Wetu Telu"; b) Penduduk Lombok sangat taat kepada orang tua
(ibu bapak atauorang yang lebih dewasa). Jika orang tua telah memiliki
pendapatatau saran, maka yang lainnya harus ikut pendapat atau sarantersebut;
c) Kejujuran atau kesederhanaan. Mereka
beranggapan bahwa orangyang lebih tua dan patut lebih dihormati itu tidak
akanmembohonginya. Itulah yang menjadi dasar bagi masyarakat"Waktu
Telu" pada masa transisinya, bahwa untuk menjalankansyari'at agama, lebih
banyak diserahkan pada para kyai dan pemangkunya.
3. Segi ketaatan kepada pemerintah.
Orang sasak sangat taat dalam menjalankan ajaran
agamanya.Adanya ajaran-ajaran taat kepada Tuhan, taat kepada Rasul dan
taatkepada pemerintah, merupakan ajaran yang harus dijalankan.secaramurni dan
apa adanya. Dalam hal ini nampak kelemahan bagimereka yang bulat-bulat
menyerahkan persoalannya kepada seorang pemimpin. Kalaupun ada yang
kemudian temyata menipunya,mereka juga tidak akan memberikan reaksi yang
berlebihan. Paling- paling mereka akan menggerutu dan dalam bahasa
sasak mengatakan: "la penje ia penjahit, ia pete id dait, bagus pete
bagustedait, lenge pete lenge tedait".
Dari
penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkannama suku dan pulau ini berasal dari Sa'sa'Lombo' menjadi
"Sasak Lombok" yang artinya satu-satunya kelurusan.
Sifat-sifat tersebuttercermin dalam sifat
datu dan pemban pada masa lampau. Datu dan, pemban adalah sosok pemimpin
yang mengayomi, mengemongrakyatnya. Pemimpinnya tidak mementingkan istana yang
megah.Yang penting rakyatnya dapat makan. Hal tersebut merupakan salah satu
alasan yang kuat mengapa bangunan istana raja, datu atau pemban tidak ditemukan di
Gumi Sasak. Dengan demikian orangSasak
Lombok adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran
(kelurusan).
BAB V
MASUKNYA AGAMA ISLAM
A. GUMI SASAK SEBAGAI PUSAT
PERDAGANGAN
Sejak abad ke-13 M, Labuan Lombok banyak dikunjungi
para pedagang yang berasal dari Jawa, Palembang, Banten, Gresik danSulawesi.
Dengan demikian agama Islam mulai memasuki Lombok.Mula-mula kedatangan mereka
untuk berdagang, kemudian banyak diantara mereka yang bertempat tinggal
dan menetap, bahkanmendirikan perkampungan-perkampung.an. Bukti konkritnya
adalah,sampai sekarang masih dapat kita lihat bekas-bekasnya
seperti perkampungan Bugis di Labuan Lombok.Ketika perdagangan
rwnpah-rempah berkembang pesat padaabad ke-14 M, di Bali dan Lomkok
sudah berkembahg perdagangansarung yang
diangkut oleh kapal-kapal dari Gresik. Pedagang- padagang muslim telah
melakukan pelayaran dan perdagangan disepanjang pantai utara.pul4u Jawa,
selat Madura, pesisir timur pulauLombok,
pulau-pulau Sunda Kecil hingga ke Maluku. Melaluisaluran perdagangan
tersebut terbawa pubt kitab-kitab kesusasteraanyang bernafaskan Islam, seperti Roman Yusuf dan Serat Menak. Selain itu
jugalmereka membawa al Qur'an untuk mengaji ditempatnya masing-masing.
Kemudian terjadilah hubungan yang intens antara
para pendatang dengan masyarakat suku Sasak. Dari hubungan tersebuttimbul
rasa saling menghormati dan menghargai. Sadar atau tidak,terjadilah inkulturasi
dalam berbagai bidang seperti budaya danagamq: yang dianggap baik dan cocok
diterima, sedangkan yangtidak cocok ditinggalkan.
B. MASUK DAN BERKEMBAhFGNYA AGAMA
ISLAM
Agama Islam masuk di bumi Selaparang
tidak lama setelah runtuhnyakerajaan Majapahit. Keruntuhan
kerajaanMajapahit sendiri lebihdisebabkan,
oleh peberapafaktor, antara lain: tindakanGadjah
Mada yangmemborong segalakekuasaan dan tidak mendidik kader-kadernya,adanya
perang Paregreg sehingga menimbulkan kelemahan dikalangan pemerintahan
pusat, penyerangan Girindrawardana dariMedang
Kemulan, serta mulai masuk dan berkembangnya Islam dinusantara. Pada waktu itu sudah ada pedagang-pedagang muslim
yang bermukim dan berniaga di Lombok kemudian mereka menyebarkanagamanya.
Bukti yang paling eksplisit menjelaskan kedatangan Islamdi Lombok adalah
babad Lombok yang menjelaskan bahwa
Sunan Ratu Giri memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan
Islam ke Indonesia bagian utara. Mereka yangditugaskan
itu antara lain: Lembok Mangkurat dengan pasukannyadikirim ke Banjar,
Datu Bandan dikirim ke Selayar, Makasar,Tidore
dan Seram; Pangeran Perapen mengirim anak laki-lakinya untuk berlayar
menyiarkan Islam ke Bali, Lombok dan Sumbawa.
Menurut Faille, setelah pasukan Pangeran Prapen
mendaratdan turun dari kapal, dengan sukarela raja Lombok memeluk agamaIslam. Tetapi rakyatnya tetap menolak sehirigga
terjadi peperangan yang dimenangkan oleh
pihak Islam. Pendapat lain menyebutkan bahwa awal mulanya raja Lombok
menolak kedatangan Islam,namun setelah pangeran Prapen menjelaskan maksudnya
yaitu untuk menyampaikan misi suci dengan cara damai maka beliaupunditerima
dengan baik, tetapi karena hasutan rakyatnya kemudian rajaLombok ingkar janji
dan mempersiapkan pasukan sehingga terjadilah peperangan. Dalam peperangan
itu, raja Lombok terdesak danmelarikan diri. Tetapi malang, Jayalengkara
berhasil menangkapraja, lalu dibawa: menghadap ke Pangeran Perapen. Beliau
kemudiandiampuni dan mengucapkark dua kalimah syahadat serta dikhitan.Masjid
pun segera dibarpgun sedangkan Pura, Meru, Babi, danSanggah dimusnahkan.
Seluruh rakyat. diislamkan dan dikhitan. Kecuali kaum wanita, penghitanannya
ditunda atas permintaanSyahbandar
Lombok.Setelah berhasil mengislamkan raja Lombok, Sunan Perapen dengan
pasukannya mengislamkan kedatuan-kedatuan lainnya sepertiPejanggik, Langko,
Parwa, Sarwadadi, Bayan, Sokong dan Sasak (Lombok Utara). Hal ini terbukti
dengan adanya peningalanarkeologis seperti masjid-masjid tua,
makam-makam kuno dansebagainya. Pada
beberapa kedatuan-kedatuan lainnya, sebagianmereka masuk Islam dengan sukarela,
sebagian lagi masuk Islam dengan cara kekerasan seperti di Parigi dan Sarwadadi.
Setelah itu beberapa tahun kemudian seluruh Lombok memeluk agama Islam, kecuali Pajarakan
dan Pengantap.
Perkembangan Islam yang sedemikian cepat ini
disebabkan beberapa faktor: Periama, agama Islam dianggap demokratis.
Kedua, ajaran Islam bukan merupakan ajaran yang asing lagi karena sudahlebih
dahulu bercampur dengan anasir India. Ketiga, Penyebarannya berjalan
secara damai karena melalui pereragangan dan perkawinan. Keempat, karena
terjadinya kekosongan pegangan rohani rakyatakibat kemunduran Majapahit. Kelima, karena intensi kegiatan paraguru
agama, ulama dan wali yang dianggap memberi manfaat yangnyata bagi kehidupan
masyarakat.
C. SUNAN PRAPEN KEMBALI KE
LOMBOK
Sesuai dengan misi yang diemban dari Ratu Sunan Giri,
makasetelah mengislamkan kerajaan-kerajaan lainnya di pulau Lombok,Sunan Prapen
melanjutkan'penyebaran Islam ke Sumbawa, Dompu
dan Bima. Sepeninggal
Sunan Perapen, keadaan agama Islam diLombok
sangat menyedihkan karena kaum wanitanya menolak memeluk agama yang baru
itu. Hal ini sangatlah beralasan karenamasih kuatnya pengaruh agama sebelumnya
dan juga adanya pengaruh kekuasaan Karangasem di Bali sebagai kerajaan
yang kuatdan tangguh.
Akibat timbulnya permasalahan ini kemudian. Sunan
Prapen kembali lagi dan mendarat di Lombok melalui Sugian untuk menyerang
penduduk yang masih kafir. Dalam penyerangan ini penduduk Lombok terpecah
menjadi tiga bagian, yaitu : (1)
kelompok yang melarikan diri dan mengungsi ke gunung-gunung lalu masuk hutan,
mereka dikenal sebagai Orang Boda, (2) kelompok yangtakluk dan masuk Islam dikenal
sebagai Waktu Lima, (3) kelompok yang
hanya takluk di bawah kekuasaan Sunan Perapen dikenalsebagai penganut Wetu
Telu.
Rencana Sunan Perapen untuk mengislamkan pulau
Baliterpaksa ditunda karena mendapat perlawanan dari Dewa AgungGelgel yaitu
Dewa Agung Batu Renggong yang pada pertengahanabad ke-16 M berusaha membendung
penyebaran agama Islam yangdilakukan
oleh orang-orang Jawa dari arah barat maupun orang-orang Makassar dari arah timur. Oleh sebab itu, pengaruh kerajaan
Gelgel di bagian barat pulau Lombok lebih besar, sehingga SunanPrapen mendarat
di pantai timur (Labuan Lombok).
D. PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI
BEBERAPA TEMPAT
1. Penyebaran Islam di Bayan
Sekitar abad ke-16
M, penyebaranagama Islam jugamasuk melalui pantai
utara Bayan dan dari arah baratsekitar
Tanjung.Pembawanyaadalah seorang syeikh dari Arab Saudi bernama Nurul. Rasyid
dengan gelar sufinya Gaoz Abdul Razak. Makamnya torletak di
kampungKuranji, sebuah desa pantai di barat daya Lombok. Gaoz AbdulRazak
mendarat di Lombok bagian utara, di daerah Bayan. la pun menetap dan
berdakwah Kompleks Masjid Bayan Bsieq disana. Beliau mengawini
Denda Bulan yang melahirkan seorang anak bernama Zulkarnaen.
Keturunan inilah yang menjadi cikal bakal raja-raja Selaparang.Kemudian Gaoz
Abdul Razak mengawini lagi Denda Islamiyahyang melahirkan Denda Qomariah yang
populer dengan sebutanDewi Anjani. Sunan Pengging, pengikut Sunan Kalijaga
datangke Lombok pada tahun 1640 M untuk menyiarkan agama Islam(sufi). Ia kawin
dengan putri dari kerajaan Parwa sehingggamenimbulkan kekecewaan raja Goa.
Selanjutnya, raja Goamenduduki Lombok pada tahun 1640 M. Sunan Pengging
yangdikenal sebagai Pangeran Mangkubumi lari ke Bayan. Salah satu bukti
yang dapat dijadikan sebagai kajian tentang awal penyebaran agama Islam adalah masjid kuno Bayan Beleq.
2. Islam di Pujut
Salah
satu bukti yang paling konkrit penyebaran Islam didaerah Pujut adalah masjid
kuno Rembitan. Bangunan ini merupakan prototipe masjid-masjid tua. Secara
kronologis diperkirakan dibangun sekitar
abad ke-16 M. Tokoh legendaris penyebar agama Islam di daerah ini adalah
Wali Nyatok. Masjiddi Rembitan sering dikaitkan dengan tokohn Wali Nyatok.
Dalam tradisi lisan, Wali Nyatok dikenal sebagai penyebar agama Islamdi
Lombok bagian selatan dan sekitarnya. Nama lain Wali Nyatok adalah Sayid Ali atau Sayid Abdurrahman. Sayang
sekali pada batu nisannya tidak ada inskripsi yang menyebut namatokoh
tersebut, meskipun dari segi tipologi nisan tersebuttergolong tua. Salah satu tokoh legendaris lainnya
dalam penyebaran agama Islam adalah Pangeran Sangupati.Beberapa pendapat
tentang Pangeran Sangupati sebagai berikut :
a. Pangeran Sangupati adalah putra
Selaparang yang dianggap Waliyullah. Ia mengarang kitab Jatiswara, Prembonan, Lampanan Wayang,Tasawuf dan Fiqh
b. Pangeran Sangupati berasal dari
Jawa yang sengaja berkelanauntuk menyebarkan agama Islam dan memiliki nama asli
diJawa: Aji Datu Semu, sedangkan di
Sumbawa dikenal dengannama Tuan Semeru.
c. Pangeran Sangupati adalah tokoh
agama Hindu yangmenyebarkan agama Hindu di kalangan umat Islam karena Islamyang
dianut oleh para penduduk masih sangat lemah, maka beliaumenyebarkan agama
Islam Waktu Telu (Wetu Telu) suatu bentuk peralihan dari agama Boda
tua ke agama Waktu Lima dan diadikenal dengan nama Pedanda Wau Rauh.Selain
tokoh-tokoh tersebut ada juga yang disebut-sebutsebagai penyebar agama Islam di
Lombok yaitu Al-Fadal.
E. MUNCULNYA ISLAM WETU TELU
Islam Wetu Telu (atau juga Waktu Telu) adalah
sistemkepercayaan sinkretik hasil saling-silang ajaran Islam, Hindu,
unsur animisme dan antropomorfisme (Boda). Tawalinuddin Haris, 2002, menyarakan
sinkretisme semacam itu tercermin pula pada sejumlahlontar yang ditemuKan di
Lombok. Banyak diantara lontar tersebutyang dimulai dengan lafal
"Bismillah" tapi selanjutnya memberikanajaran yang jelas jelas
berdasarkan filsafat Hindu dan Budha. Oleh karena itu, mungkin ada benarnya
juga ketika Vogellaesangmengatakan bahwa Islam Waktu Telu adalah agama
Majapahit(Hindu dan Budha) yang sudah dibalut dengan ajaran Islam.Sinkretisme
ini juga terjadi pada orang-orang Bali yangtinggal di Lombok, baik dalam
hal bahasa, berpakaian bahkan dalamkegiatan
keagamaan. Dalam sebuah upacara di Pura (odalan)misalnya, terdapat tembang
"Turun Taun" yang biasanyaditembangkan oleh orang-orang tua etnis
Bali dilombok seperti : "Miaq
sunggar siq galih belimbing, lolon waru sedinlangan,
Silaqlumbar
kaji ngiring, adeq aru rawuh ring Pure.
Sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu masih
terdapatdi kawasan Tanjung dan beberapa desa di kecamatan Bayan seperti Loloan,
Anyar, Akar-Akar, dan Mumbul Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru,
Barung Birak, Jeruk Manis, DasanTutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang
Jeliti. Bahkan sisa-sisq, kepercayaan bahwa suatu benda memiliki fungsi magis
masihtersisa sampai sekarang. Masyarakat yang berziarah di Loang
Balok Lombok Barat misalnya, biasanya menggantungkan harapan padasesuatu
(benda) dengan cara mengikat dan menganyam secarasederhana akar dari pohon
beringin. Jika harapannya telah tercapai,maka ikatan dan anyaman yang telah
dibuat tersebut dibuka kembali,apabila tidak dibuka biasanya dianggap bisa
mendatangkan kesialandalam hidupnya.Selanjutnya
kemunculan Islam Waktu Telu disebabkan olehhal-hal
berikut :
1. Akibat dari proses Islamisasi
yang belum tuntas sebagai penyebab utama munculnya Islam Waktu Telu.
Dengan rincian : a) Kedatangan Islam pada saat kuatnya kepercayaan
tradisionalseperti animisme, dinamisme, antropomorlisme atau yangdisebut
Boda; b) Dominasi ajaran Hindu
Majapahit yang telah berakar kuat dimasyarakat; c) Para muballigh yang menyampaikan ajaran agama
Islamterburu meninggalkan tempat tugasnya untuk menyebarkanagama Islam ke
tempat lain seperti Sumbawa, Dompu, dan Bima, sementara para murid yang
diserahi tugas melanjutkan pengajaran
agama Islam belum tuntas atau belum cukupmemiliki wawasan keilmuan tentang
Islam yang mendalam; d) Keenganan
dan ketidakma,mpuan menafsir-kembangkanajaran Islam dengan lebih sistematis,
rasional dan aktual.
2. Metode Dakwah yang sangat
toleran dengan komitmen untuk tidak merusak adat istiadat setempat. Sikap
toleran para mubalighterhadap kepercayaan lokal tradisional ini menimbulkan
persepsitersendiri di kalangan masyarakat Sasak bahwa sejatinya ajaranIslam
tidak berbeda dengan kepercayaan leluhumya. Bahkan terjadi
perundingan antara Sunan Prapen dengan para pemuka diBayan yang melahirkan
kesepakatan bahwa masyarakat akanmemeluk agama Islam dengan syarat mereka tetap
dibiarkanmempertahankan adat budaya nenek moyang beserta segalainstitusi
sosialnya. Hal ini sangatlah beralasan karena Islam khasJawa bawaari Sunan Prapen adalah ajaran Islam bercita rasasufisme-mistisisme
yang sudah tentu sangat tpleran pada ajarannenek
moyang, yang terpenting, secara substantif ajaran tersebutmampu mengantar
manusia berhubungan dengan Tuhannya.
3. Secara umum kebijakan politik
keagamaan para penguasa Hindu-Bali di Lombok memang cukup menghambat
proses-proses pembinaan
keagamaan umat Islam. HA-hal tersebut diantaranya adalah ; a) Menghalang-halangi
umat Islam yang berangkat naik haji ; b) Para tokoh masyarakat dan agama diadu domba melalui pola- pola
sistematis seperti wanita Sasak yang kawin dengan laki-laki Hindu dipaksa untuk
pindah ke agama suami ataumencampuradukkan keyakinannya ; c) Mobilisasi
judi di setiap desa. Kenyataan ini seringkalimenimbulkan
kerancuan dan secara simultan menyuburkan berkembangnya Islam Waktu Telu.
4. Penyebaran agama Hindu juga
secara aktif dilangsungkan menyusul
semakin pudarnya keislaman pada masyarakat Sasak.Terdapat juga seorang
"misionaris"bemama Danhyang Nirartha,seorang pendeta berkasta
Brahmana yang.aktif beru~ahamenyebarkan
Hindu berdasar mandat dari raja Bali. Dalam praktiknya,
ia mencoba meramu antar unsur dalam ajaran Islam,Hindu, dan aliran
kepercayaan tradisional (Boda) di masyarakatislam
Sasak. Hal inilah yang memicu munculnya ajaran WetuTelu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar