TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR
“KEBERADAAN PLUTO DALAM
SUSUNAN TATA SURYA”
Dosen Pengampu: I Gusti
Komang Kembarawan,S.Ag,M.Ag.
Oleh:
NI WAYAN MARIASEH
NIM.131 111 33
JURUSAN PENDIDIKAN
SEMESTER 1A
DEPARTEMENT KEMENTERIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI
GDE PUDJA MATARAM
2013/2014
KATA PENGANTAR
Om
Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara
nugraha Beliau-lah sehingga saya berhasil menyusun dan menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Keberadaan Pluto Dalam Susunan Tata Surya” tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar dalam kaitannya dengan materi yang berhubungan dengan Tata
Surya. Makalah ini disusun berdasarkan pada informasi-informasi yang saya
peroleh dari sejumlah referensi berupa buku acuan dan website diinternet yang
berkaitan dengan masalah yang saya angkat.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu adanya kritik dan saran dari para
pembaca baik itu Bapak/Ibu dosen, maupun teman-teman yang berada dalam lingkup
STAHN Gde Pudja Mataram sangat saya harapkan dalam upaya perbaikan karya tulis
saya kedepannya. Dengan tersusunnya makalah ini, semoga dapat menjadi
sumbangsih pikiran dalam rangka tambahan ilmu dan wawasan kita kelak. Tidak
lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
hal memperlancar terselesainya penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga karya
ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua dikemudian hari.
Om
Santhi Santhi Santhi Om
Mataram,___September
2013
Penyusun,
NI
WAYAN MARIASEH i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Status Pluto
Sebagai Planet................................................................. 3
2.2 Asal-Usul Nama
Pluto.......................................................................... 5
2.3 Fakta Mengenai
Pluto.......................................................................... 8
2.4 Alasan Pluto
Dikeluarkan Dari Susunan Tata Surya.......................
13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 18
3.2
Saran......................................................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................
20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Banyak
hal yang terjadi di alam semesta ini. Bumi, planet, bulan, bintang, satelit,
asteroid, dan meteoroid merupakan beberapa hal ciptaan Tuhan yang begitu indah
dan sangat unik untuk disaksikan. Tata surya merupakan suatu sistem peredaran
benda-benda langit seperti yang saya katakan diatas, penyusunnya tak lain
terdiri dari matahari, bumi, bulan, planet dan benda-benda langit lainnya yang
berada dalam satu sistem. Planet merupakan salah satu benda langit yang
mengelilingi matahari. Sebelum tahun 2006 dinyatakan bahwa planet dalam susunan
tata surya berjumlah 9 buah, namun pada tanggal 25 Agustus 2006 para Astronom
membuat kesepakatan baru bahwa pluto atau planet yang kesembilan tidak lagi
dimasukkan dalam himpunan susunan tata surya. Tentu teman-teman dan para
pembaca bertanya-tanya, kenapa pluto dikeluarkan dari anggota planet? Setiap
keputusan yang dibuat tentu memiliki alasan yang didukung dengan bukti-bukti
yang cukup untuk mendukung keputusan itu. Pluto awalnya adalah planet yang
paling kecil dalam tata surya dan memiliki jarak terjauh dari matahari yang
merupakan pusat tata surya, pluto adalah satu-satunya planet yang mengorbit
tidak sesuai dengan lintasannya, planet ini mengorbit dengan memotong lintasan
orbit planet lain yang ada dalam tata surya, dan memiliki masa revolusi yang
sangat berbeda dengan planet lainnya. Banyak hipotesis-hipotesis yang
menyatakan bahwa pluto dikeluarkan dalam susunan tata surya, karena pluto hanya
berupa butiran debu dan bukan merupakan planet karena dia memiliki ciri-ciri
yang sangat berbeda dengan planet. Namun dugaan itu belum dapat dikatakan benar
sebab belum banyak bukti yang mendukung hipotesis tersebut.
1
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka diambil beberapa pembahasan yang akan diulas dalam
makalah ini, antara lain yaitu:
1. Bagaimana
status pluto sebagai planet dalam tata surya?
2. Bagaimana
asal usul nama pluto?
3. Apa
saja fakta mengenai pluto?
4. Kenapa
pluto dikeluarkan dari susunan tata surya?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini tidak lain adalah untuk:
1. Untuk
mengetahui status pluto sebagai planet dalam susunan tata surya;
2. Untuk
mengetahui asal-usul dari nama pluto;
3. Untuk
mengetahui fakta-fakta mengenai planet pluto; dan
4. Untuk
mengetahui alasan dan penyebab pluto dikeluarkan dari susunan tata surya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Status Pluto Sebagai
Planet
Planet,
secara etimologis berarti pelancong (wanderer). Pada akhir abad ke-19, istilah
Planet sudah menjadi istilah umum, meskipun belum ada batasan yang jelas
mengenai kriteria suatu benda yang dapat dianggap sebagai planet. Umumnya,
istilah "planet" diberikan kepada objek yang mengitari Matahari
dan berukuran lebih besar daripada Pluto. Pluto (nama
resmi: 134340) adalah sebuah planet
katai (dwarf planet) dalamTata Surya.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet
kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,komet) lainnya.
Sebelum 24
Agustus 2006,
Pluto berstatus sebagai sebuah planet
dan
setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan)
dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan
3
Sejak
ditemukan oleh Clyde
William Tombaugh, seorang astronom muda
di Observatorium
Lowell, pada 18
Februari 1930,
Pluto kemudian menjadi salah satu anggota dari Tata Surya yang paling jauh
letaknya.Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta kilometer.
Pluto memiliki diameter yang mencapai 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa
Bumi. Periode rotasi Pluto
adalah 6,39 hari,
sedangkan periode revolusi adalah 248,4
tahun.
Bentuk
Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang
mengandung metan.
Suhu permukaan Pluto berkisar -233 Celsius sampai
dengan-223oCelsius, sehingga sebagian besar berwujud es.
Kalau melihat sejarahnya, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori
mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti.
Baru kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000),Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna.
Baru kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000),Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna.
4
` Penemuan
2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga
memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto.
Dan puncaknya adalah penemuan UB
313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang
diberi nama oleh penemunya Xena.
Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit. Pluto sendiri,
dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk
Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit
Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya
terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang
diklasifikasikan sebagai planet.
Pluto
juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu
kecil untuk disebut
planet. Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International
Astronomical Union, sebuah badan yang
mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto
bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin
menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar
seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan.
Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet. Pada 24
Agustus 2006,
dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi
Internasional, 3.000 ilmuwan astronomi
memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet
katai".
2.2 Asal – Usul Nama Pluto
Mengenai
pemberian nama pluto juga sempat menjadi kontroversi. Karena sempat membuat banyak
pihak saling berselisih paham. Banyak yang bilang nama ini berasal dari
karakter anjing dalam
komik Walt
Disney.
5
Kenyataan
bahwa komik tersebut memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan
benda angkasa tersebut oleh manusia dipercaya banyak pihak sebagai salah satu
alasannya. Nama Pluto juga merupakan nama seorang dewa dari
kebudayaan Romawi yang menguasai dunia kematian (Hades dalam kebudayaan
Yunani). Nama ini diberikan mungkin karena benda angkasa ini sama gelap dan
dinginnya dengan dewa tersebut,selain juga misteri yang menyelimutinya. Ternyata
banyak nama lain yang pernah ditolak untuk menamai planet baru tersebut. Salah
satunya adalah Minerva, yang berarti dewi ilmu pengetahuan. Alasannya jelas,
karena nama tersebut sudah dipergunakan untuk hal yang lain. Lalu ada nama
Constante, merujuk pada nama pendiri observatorium tempat Clyde bekerja,
Constante Lowell. Namun pemberian nama Lowell juga ditolak secara
perlahan-lahan. Hingga kini bisa dibilang Pluto adalah salah satu benda angkasa
yang paling jarang diteliti manusia. Berbagai alasan menyebabkan berbagai
proyek untuk meneliti Pluto terhenti.
Salah
satu penelitian yang cukup serius akhirnya digelar juga untuk melihat Pluto,
yaitu penelitian pihak AS melalui NASA, yang mengirimkan satu set pesawat tanpa
awak untuk mendata daerah permukaan Pluto, karakteristik geografi dan
geomorfologi secara global dan mencari data struktur atmosfer yang melingkupi
Pluto. Sebuah ekspedisi yang dinamakan Pluto Express direncanakan
mulai meluncur ke angkasa pada Desember 2004 dan direncanakan tiba di Pluto
paling lama pada tahun 2008, namun ekspedisi ini akhirnya dibatalkan pada
tahun 2000
karena
masalah dana dan digantikan sebuah misi baru bernama New
Horizons (diluncurkan Januari 2006). Pesawat
ini akan melintasi Pluto dan Charon, satelit alaminya, dan kemudian mengirimkan
foto-foto ke Bumi. Salah satu studi yang akan
dilakukan Horizons mencakup masalah atmosfer yang ada di lapisan
satelit Pluto tersebut. New Horizons juga direncanakan akan terbang
menuju Sabuk
Kuiper.
6
6
Hingga
kini dipercaya Pluto memiliki sifat atmosfer yang paling asli semenjak
memisahkan diri dari matahari. Lapisan atmosfer ini juga dikenal sebagai
lapisan paling dingin yang pernah dimasuki sebuah pesawat misi angkasa luar
dari bumi. Tim astronom melaporkan penemuan bulan baru yang mengelilingi planet
kecil dan dingin, Pluto. Berdasarkan observasi menggunakan teleskop Hubble
milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), para astronom memperkirakan
bentuk bulan bergaris lintang 6-15 mil (sekitar 24 kilometer) itu tidak
beraturan. Bulan itu mengorbit dalam lingkaran berdiameter 58.000 mil (93.341
kilometer) dan diperkirakan berada dalam satu bidang dengan satelit lain yang
mengitari Pluto. “Bulan-bulan ini membentuk rangkaian rapi di orbit, seperti
boneka Rusia,” kata ketua tim astronom, Mark Showalter dari SETI Institute di
Mountain View, California, seperti dikutip laman resmi NASA.
Penemuan
bulan baru itu menambah jumlah bulan yang diketahui mengelilingi Pluto menjadi
lima. Bulan terbesar Pluto, Charon, ditemukan tahun 1978 dalam observasi yang
dilakukan United States Naval Observatory di Washington DC. Selanjutnya,
observasi Hubble tahun 2006 menemukan dua bulan kecil Nix dan Hydra. Bulan
keempat, P4, juga ditemukan tahun 2011 dari data Hubble. Menurut teori yang
banyak dianut, semua bulan itu adalah sisa tabrakan antara Pluto dengan objek
besar Sabuk Kuiper lain milyaran tahun yang lalu. Tim astronom tertarik
mempelajari Pluto karena planet kecil itu memiliki rangkaian satelit yang
kompleks. Penemuan bulan kali ini akan memberi petunjuk tambahan untuk
mengungkap bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi. Penemuan baru juga
akan membantu para ilmuwan mengemudikan pesawat antariksa New Horizons milik
NASA melewati sistem Pluto tahun 2015, saat pesawat melakukan perjalanan
bersejarah melintasi dunia yang jauh dengan kecepatan tinggi. Tim mengandalkan
jarak pandang Hubble yang kuat untuk menjelajahi sistem Pluto, melihat potensi
bahaya bagi
7
pesawat
New Horizons yang akan melintasi planet kecil itu dengan kecepatan 30.000 mil
(48.280 kilometer) per jam. Perlintasan itu berpotensi menyebabkan tabrakan
antara pesawat dengan serpihan orbit.
2.3 Fakta Mengenai
Planet Pluto
Beberapa
fakta yang ditemukan mengenai planet
pluto yaitu:
1. Alasan
mengapa Clyde William Tombaugh pada tahun 1930 memasukkan Pluto sebagai planet
ke Sembilan: Berdasarkan sejarah, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya
teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti. Ketika itu
Tombaugh yang berusia 26 tahun ditugaskan untuk ikut mencari. Bila tidak
cermat, tentulah ia tidak bakal menemukan Pluto saat berulang-ulang meneliti
foto-foto langit malam di Arizona. Tombaugh yang melihat objek tak dikenal, ia
langsung yakin itu adalah planet ke sembilan yang kelak disebut Pluto. Baru
kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya,
akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi
ini. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek
angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang
mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya
keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet.
2. Perbandingan
besaran-besaran pada bumi dengan besaran-besaran pada Pluto: Ukuran : Pluto
berdiameter sekitar 1.413 mil (2.274 km). Yakni sekitar 1/5 diameter
Bumi. Massa : Massa Pluto adalah sekitar 1,29 x 10 22 kg. Beratnya 1/500
dari massa Bumi. Luas permukaan : 1,665 X 107 km2 0,033 Bumi.
8
Volume:
6.39 X 109 km3 0.0059 Bumi.Gravitasi : Gravitasi di Pluto adalah 8% dari
gravitasi di Bumi.
3. Seseorang
yang memiliki berat 100 pon, di Pluto beratnya hanya sekitar 8 pon. Lama hari
dan tahun di Pluto : 1 hari di Pluto membutuhkan waktu 6,39 hari Bumi.
Sedangkan 1 tahun di Pluto membutuhkan waktu 247,7 tahun Bumi (yaitu,
dibutuhkan 247,7 tahun Bumi untuk Pluto mengorbit Matahari sekali). Suhu
di Pluto : Suhunya bisa berkisar dari antara -396 ° F sampai -378 ° F (-238 ° C
sampai -228 ° C, atau 35 K sampai 45 K). Suhu rata-rata adalah -393 ° F (-236
°C = 37 K).
4. Alasan
mengapa Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Dunia yang ke-26 pada tanggal 24
Agustus 2006 mencoret status Pluto sebagai planet. Hal ini dikarenakan adanya
penetapan defenisi baru tentang planet. Resolusi 5A Sidang Umum IAU Ke-26 berisi defenisi
baru tersebut. Dalam resolusi tersebut
dinyatakan, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga
syarat, yakni mengorbit Matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan “bersih” (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut). Berdasarkan defenisi tersebut,
Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang
ketiga. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya
mengelilingi Matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan
Neptunus.
5. Defenisi
planet, Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
·
mengorbit mengelilingi
bintang atau sisa-sisa bintang;
·
mempunyai massa yang
cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid
body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik
(bentuk hampir bulat);
9
9
·
tidak terlalu besar
hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya;
·
telah
"membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan
orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.
6. Defenisi
“dwarf planets”, Dwarf planets merupakan planet kerdil atau planet katai. Pluto
kini termasuk dalam anggota dwarf planets. Dwarf planets ini beranggotakan
Pluto dan benda-benda langit lain di tata surya yang mirip dengan Pluto,
termasuk di dalamnya asteroid terbesar ceres, satelit Pluto, Charon, dan
beberapa benda langit yang baru ditemukan. Planet kerdil (dwarf planets)
terbagai menjadi:
·
Cerean
Yang termasuk Cerean adalah planet kecil batuan, dengan mengambil model dari asteroid Ceres. Asteroid-asteroid yang berada dalam sabuk utama asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, masuk dalam kategori Cerean.
Yang termasuk Cerean adalah planet kecil batuan, dengan mengambil model dari asteroid Ceres. Asteroid-asteroid yang berada dalam sabuk utama asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, masuk dalam kategori Cerean.
·
Plutonian
Yang termasuk Plutonian adalah planet kecil es, dengan mengambil model dari Pluto. Objek-objek diluar orbit Neptunus (misalnya: Pluto, Eris, Quaouar, dll) termasuk kategori Plutonian.
Yang termasuk Plutonian adalah planet kecil es, dengan mengambil model dari Pluto. Objek-objek diluar orbit Neptunus (misalnya: Pluto, Eris, Quaouar, dll) termasuk kategori Plutonian.
Pada
Oktober 2003 ditemukan UB
313 (2.700 km) yang diberi nama Xenaoleh
penemunya. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit. Pluto
sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip
objek Sabuk Kuiper daripada sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom.
Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya
terhadap Matahari juga
10
terlalu
melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.
Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil daripada Bulan, sehingga
terlalu kecil untuk disebut planet. Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa
astronom menyarankan agar International
Astronomical Union, sebuah badan yang
mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto
bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin
menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar
seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan.
Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet.
Pada 24
Agustus 2006,
dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi
Internasional, 3.000 ilmuwan
astronomi memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet
katai" bersama-sama dengan sejumlah benda
langit lainnya. Sebuah ekspedisi yang dinamakan Pluto
Express direncanakan mulai meluncur ke angkasa pada Desember 2004 dan
direncanakan tiba di Pluto paling lama pada tahun 2008, namun ekspedisi ini
akhirnya dibatalkan pada tahun 2000 karena
masalah dana dan digantikan sebuah misi baru bernama New
Horizons (diluncurkan Januari 2006).
Pesawat ini akan melintasi Pluto dan Charon, satelit alaminya dan kemudian
mengirimkan foto-foto ke Bumi. Salah satu studi yang akan
dilakukan Horizons mencakup masalah atmosfer yang ada di lapisan
satelit Pluto tersebut. New Horizons juga direncanakan akan terbang
menuju Sabuk
Kuiper. Hingga kini dipercaya Pluto memiliki
sifat atmosfer yang paling asli semenjak memisahkan diri dari matahari. Lapisan
atmosfer ini juga dikenal sebagai lapisan paling dingin yang pernah dimasuki
sebuah pesawat misi angkasa luar dari bumi.
11
Keterangan
gambar:
Ø Panel
1: Rotasi Pluto dari informasi yang diperoleh oleh teleskop Hubble;
Ø panel
2 menunjukkan revolusi Pluto;
Ø panel
3 menunjukkan orbit Pluto dilihat dari atas, di mana Pluto suatu masa
lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus;
Ø panel
4 menunjukkan orbit Pluto dilihat dari samping, terhadap orbit
planet-planet lain mengitari Matahari.
2.4 Alasan Pluto Dikeluarkan
dari Susunan Tata Surya
Mengapa
PLANET PLUTO dikeluarkan dari susunan tata surya? Alasannya adalah karena planet adalah benda luar angkasa yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mengorbit
matahari.
2) Memiliki
massa yang cukup untuk bergravitasi sendiri sehingga memiliki bentuk yang
relatif bulat.
3) Tidak
membagi orbitnya dengan benda-benda lain yang berukuran relatif sama besarnya
selain satelitnya sendiri, pluto membagi
orbitnya dengan benda lain (pluto melintasi orbit benda angkasa lain sehingga
tidak memenuhi kriteria sebuah planet) .
Pluto
tidak memenuhi syarat yang terakhir karena orbitnya berpotongan dengan orbit
Neptunus. Kadang-kadang Pluto lebih jauh dari Matahari dibandingkan Neptunus,
dan kadang-kadang Neptunus yang lebih jauh pada orbitnya terletak benda-benda
Trans Neptunus.
13
13
Benda
angkasa yang memenuhi syarat pertama dan kedua, tetapi tidak memenuhi syarat
ketiga dinamai planet kerdilAstronesia-Para ilmuwan sampai saat ini masih
bertanya-tanya apakah Pluto memiliki lautan. Pasalnya, temperatur permukaan
planet terjauh dari bumi itu berada di kisaran -230 °C. Guillaume Robuchon dan
Francis Nimmo, keduanya ilmuwan dariUniversity of California, Santa Cruz,
mengungkapkan teori bahwa keberadaan lautan bergantung pada dua faktor; jumlah
potasium radioaktif dalam inti Pluto dan temperatur es yang
menyelubunginya. Pengukuran kepadatan planet itu menunjukkan, inti planet
yang berupa batuan mengisi 40 persen volume Pluto. Apabila inti planet itu juga
mengandung konsentrasi potasium sebanyak 75 part per milyar, peluruhannya dapat
menghasilkan panas yang dapat mencairkan lapisan es yang menutupi serta
menghasilkan campuran nitrogen dan air. Panas dari inti Pluto akan memicu
konveksi es di sekitarnya. Namun apabila es bergolak terlalu cepat, panas
tersebut akan terlepas ke ruang angkasa sebelum dapat melelehkan lebih banyak
lapisan es. Sedangkan jika lapisan es yang mulai mencair itu bergerak lebih
lambat dibandingkan gletser Antartika di bumi, maka lapisan es setebal 165 kilometer
di permukaan Pluto dapat melindungi lautan dengan kedalaman yang sama di
bawahnya.
Demikian kesimpulan yang disampaikan
para ilmuwan. Tingkat viskositas es sangat bergantung pada partikel-partikel es
yang ada, dimana partikel yang berukuran kecil
akan lebih mudah mengapung di permukaan yang cair. Meskipun begitu, sulit untuk
mengukur kondisi ini dari Bumi. Namun bentuk Pluto dapat memberi petunjuk
mengenai keberadaan lautan di planet itu. "Sangat menarik untuk mengungkap
adanya potensi astrobiologis di planet muda ini," kata Alan Stern, ilmuwan
senior New Horizons. Ribuan astronom yang berkumpul di Praha, Ceko
akhirnya memutuskan bahwa Pluto tidak masuk dalam kategori planet pada
pertemuan puncak International Astronomical Union (IAU) Kamis (24/8/06).
14
Alasannya,
Pluto tidak memiliki orbit yang dominan seperti delapan planet lainnya.
Meskipun demikian, benda langit yang dikenal sebagai planet kesembilan selama
76 tahun di Tata Surya Bimasakti (Milky Way) dimasukkan ke dalam klasifikasi
baru yang disebut planet kerdil. Selain Pluto, Charon, Xena, dan Ceres juga
dimasukkan dalam kategori baru ini. Definisi yang tegas diperlukan sejak
teleskop berteknologi mutakhir berhasil menunjukkan objek-objek langit baru
yang berukuran sebanding Pluto. Tanpa batasan yang tegas, jumlah benda-benda
langit yang disebut planet di Tata Surya mungkin bisa mencapai 50 atau lebih.
Dalam sidang umum IAU, para astronom sepakat bahwa benda langit dapat disebut
sebagai planet jika mengorbit bintang namun bukan sebagai bintang yang
memancarkan sinar. Selain itu, ukurannya harus cukup besar sehingga memiliki
gravitasi yang membuatnya berbentuk bulat dan memiliki orbit yang jelas berbeda
dengan objek langit lainnya.
Pluto
secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbitnya yang berbentuk elips
tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu
melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.
Dengan keputusan yang ditetapkan IAU ini, referensi mengenai planet-planet di
buku teks maupun ensiklopedia harus direvisi. Tata Surya dengan Matahari
sebagai pusatnya akan dideskripsikan dengan delapan planet saja. Sementara
benda-benda langit lainnya diklasifikasikan tersendiri. Pluto (nama resmi:
134340) adalah sebuah planet katai (planet kerdil/dwarf planet) dalam Tata
Surya. Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu
134340. Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu
kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi
satelit lainnya, Nix dan Hydra. Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto
masih terbalut misteri.
15
Saat
ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan
diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015. Sejak
ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium
Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota dari
Tata Surya yang paling jauh letaknya. Jarak Pluto dengan matahari adalah
5.900,1 juta kilometerm (39 kali jarak Matahari dengan Bumi). Pluto memiliki
diameter yang mencapai 4.862 km (kurang dari seperlima ukuran Bumi) dan memiliki
massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan
periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan
atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -225 Celsius,
sehingga sebagian besar berwujud es.
Kalau
melihat sejarahnya, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai
planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti. Baru kemudian setelah
Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto
resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini. Pada saat
Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang
berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto
sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit
Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet.
Akan
tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di
belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari.
Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek
Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus).
Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar
(1.250 km pada Juni 2002),
16
Huya
(750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta,
Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003
EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki
satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan
puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama
oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki
satelit. Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku
lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan
beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit
Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan
delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat
kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut
planet.
Setelah
Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International
Astronomical Union, sebuah badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda
langit, menurunkan pangkat Pluto bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa
astronom juga tetap ingin menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya,
Pluto memiliki bentuk bundar seperti planet, sedangkan komet dan asteroid
cenderung berbentuk tak beraturan. Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim
layaknya planet. Sebuah ekspedisi yang dinamakan Pluto Express direncanakan
mulai meluncur ke angkasa pada Desember 2004 dan direncanakan tiba di Pluto
paling lama pada tahun 2008, namun ekspedisi ini akhirnya dibatalkan pada tahun
2000 karena masalah dana dan digantikan sebuah misi baru bernama New Horizons
(diluncurkan Januari 2006). Pesawat ini akan melintasi Pluto dan Charon,
satelit alaminya, dan kemudian mengirimkan foto-foto ke Bumi.
17
Salah
satu studi yang akan dilakukan Horizons mencakup masalah atmosfer yang ada di
lapisan satelit Pluto tersebut. New Horizons juga direncanakan akan terbang
menuju Sabuk Kuiper. Hingga kini dipercaya Pluto memiliki sifat atmosfer yang
paling asli semenjak memisahkan diri dari matahari. Lapisan atmosfer ini juga
dikenal sebagai lapisan paling dingin yang pernah dimasuki sebuah pesawat misi
angkasa luar dari bumi. Planet ke sembilan dalam susunan
tatasurya kita telah terbuang dari statusnya sebagai planet pada sidang IAU
( International Astronomical
Union ) bulan agustus 2006 di Praha, Cekoslovakia. Sepanjang sejarah, Pluto telah menjadi
anggota planet tatasurya kita selama 76 tahun. Meski terbuang dari keanggotaan
tatasurya, pluto masih tetap menyandang gelar planet meski masuk dalam kategori
planet kerdil ( Dwarf Planet )
bersama dengan benda-benda langit lainnya yang mirip pluto seperti asteroid ceres ( asteroid
terbesar) dan Charon yang
merupakan panet pluto.
Alasan
mengeluarkan pluto dari susunan planet dalam tatasurya kita adalah karena pluto tidak
memenuhi definisi terbaru tentang planet yang ditetapkan dalam sidang
umum IAU ke 26
di praha tersebut. Berdasarkan definisi terbaru tersebut, Pluto tidak berhak
disebut planet karena tidak memenuhi syarat ketiga tentang jalur orbit planet.
Selama ini diketahui bahwa orbit pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga
dalam perjalanannya mengeliling matahari, kadang-kadang Pluto berada lebih
dekat dengan matahari dibanding dengan Neptunus.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data
diatas dapat disimpulkan bahwa telah terbukti bahwa pluto bukanlah planet,
melainkan hanya berupa benda luar angkasa lain yang bukan termasuk dalam
planet, karena ciri-ciri planet adalah benda langit yang mengorbit
mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
mempunyai
massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan
rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik
(bentuk hampir bulat); tidak
terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium
diintinya; dan telah "membersihkan lingkungan" (clearing the
neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnyasendiri) di daerah sekitar
orbitnya. Berdasarkan definisi di atas, maka
dalam sistem Tata Surya pluto bukan tergolong planet melainkan hanya benda luar
angkasa lain.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Karena
dalam makalah ini kita mendapat banyak pengetahuan baru mengenai fakta-fakta
unik mengenai planet pluto, alasan mengapa planet pluto dikeluarkan dari
susunan tata surya. Sebelumnya tidak lupa saya memohon kritik dan saran dari
para pembaca demi perbaikan karya saya kedepannya. Sebab adanya kritik dan
saran dari teman-teman dapat menjadi tolok ukur saya untuk dapat berkarya lebih
baik lagi dikemudian hari.
19
DAFTAR PUSTAKA
10107411.blog.unikom.ac.id/tata-surya-pluto
Austronesia.blogspot.com
id.answer.yahoo.com/questions/index/?pluto/qid=20090205042
id.wikipedia.org/wiki-pluto
ml.scribd.com/doc/130847402/makalah-planet_pluto.html
Setiadi DS,dkk.Kompak Ilmu Pengetahuan
Alam1.Bandung.CV Seti-AJ
Suhartanti Dwi,dkk.Ilmu Pengetahuan
Alam VI.Jakarta.Pusat Perbukuan
Tugaskuliah-ilham.blogspot.com/2011/03/planet-pluto.html
www.beritakaget.com/arsip/makalah_planet_pluto.html
20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar